Ancaman Difteri

Penyakit Difteri tengah mendapatkan perhatian sejumlah negara termasuk Indonesia.

Bagaimana penyebaran difteri?
Difteri adalah infeksi bakteri menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae atau Corynebacterium Ulcerans. Melansir Mayo Clinic, Difteri adalah infeksi bakteri serius yang biasanya mempengaruhi selaput lendir hidung dan tenggrokan.

Adapun tingkat kematian dari infeksi difteri berkisar 5 - 10 persen dan mencapai 20 persen pada Balita. Bahkan, difteri pernah menjadi salah satu dari sepuluh besar penyebab kematian anak.

Gejala Difteri
Biasanya, orang salah mengira bahwa gejala difteri sebagai pilek karena muncul sebagai sakit tenggorokan, sulit menelan dan bernapas, serta demam.

Secara umum gejala mulai muncul 2 - 5 hari setelah seseorang terinfeksi. Beberapa gejalanya termasuk:
  • Selaput tebal berwarna abu - abu yang menutupi tenggorokan dan amandel
  • Sakit tenggorokan dan suara serak
  • Pembengkakan kelenjar (pembesaran kelenjar getah bening) di leher
  • Kesulitan bernapas atau napas cepat
  • Keluarnya cairan dari hidung
  • Demam dan kedinginan
  • Kelelahan
Komplikasi
Pada beberapa orang, infeksi bakteri penyebab difteri hanya menyebabkan penyakit ringan atau tidak ada tanda dan gejala sama sekali. Orang yang terinfeksi tanpa menyadarinya dikenal sebagai pembawa difteri, dan tetap dapat menyebarkan infeksi.
Jika tidak diobati difteri dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti:
  • Masalah pernapasan
  • Kerusakan Jantung
  • Kerusakan Saraf
« Berita Lainnya